Tutup Semarak FTBI di SBT: Rumalowak minta Bahasa Seram Terus Digaunkan
Bula, CakraNEWS.ID– Kantor Bahasa Provinsi Maluku bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Kabupaten SBT.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tiga lokasi di seputaran Halaman Depan Dinas Pendidikan SBT, Gedung Serbaguna Dinas Kesehatan SBT dan Taman Jodoh Kota Bula, dilanjutian dengan puncak penutupan di Gedung Serbaguna pada Selasa (07/11/2023).
Perhelatan akbar FTBI mendapatkan sambutan meriah dari masyarakat. Setidaknya, ratusan masyarakat turut berpartisipasi dalam kegiatan yang berlangsung selama satu hari penuh.
Ratusan orang tersebut terdiri dari ratusan peserta FTBI, pendamping, pelatih, kepala sekolah, perwakilan dinas pendidikan, para guru, dan orangtua siswa. Mereka datang ke Gedung Serbaguna Kota Bula untuk mendukung kontingen masing-masing termasuk gerakan revitalisasi bahasa ibu.
Untuk diketahui, Kegiatan dengan melibatkan siswa SD dan SMP melibatkan empat kecamatan yang ada di Kabupaten SBT diantaranya Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kiandarat, Tutuk Tolu dan Teluk Waru. Festival bahasa seram ini menghadirkan juri dari Dinas Pendidikan Kabupaten SBT.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten SBT Sidik Rumalowak saat menutup kegiatan dalam sambutanya menyampaikan, FTBI 2023 perdana dilaksanakan dan merupakan rangkaian dari pelaksanaan program Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah (RBD) sebagai wujud implementasi program Merdeka Belajar di bumi yang beragam bahasa daerahnya yakni Kabupaten SBT.
Selain itu, Rumalowak juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh mitra pendidikan yang ikut dalam pelaksanaan kegiatan FTBI perdana di Kabupaten SBT.
“Pada malam hari ini kita berkumpul dalam suasana kekeluargaan untuk meningkatkan pelayanan pendidikan, walaupun kita lelah namun malam hari ini menjadi spirit serta kita gelorakan untuk masa depan pendidikan kita lebih baik kepada generasi berikutnya,” kata Rumalowak.
Rumalowak juga mengharapkan kepada seluruh peserta Dan para siswa-siswi untuk terus melestarikan bahasa daerah baik di lingkungan masyarakat serta di lingkungan sekolah.
“Kegiatan ini menjadi literasi bagibkita semua, anak-anak sekalian, bahwa tidak perlu malu-malu dan merasa gengsi serta merasa terbelakangan ketika berada di sekolah menggunakan bahasa daerah dalam aktivitas keseharian,” tegas Rumalowak penuh semangat.
Karena, kata Rumalowak pada saat ini dimana-mana menggunakan bahasa daerah secata otodidak. Saatnya, kesempatan ini dimanfaatkan untuk terus di tingkatkan bahasa daerah dalam setiap aktivitas.
“Sesungguhnya bahasa seram itu adalah bahasa kita, bahasa seram itu adalah bahasa yang santun dan bahasa yang benar-benar yang telah diciptakan oleh para leluhur kita dan memiliki makna tersendiri,”
Dikatakan Rumalowak, tanggung jawab sebagai generasi penerus salah satunya terus memilihara dan memperbaharui untuk terus menjadi akses peradaban bersamaan dengan sejumlah bahasa daerah lainya yang ada di Indonesia.
“Kita akan menyampaikan kepada satuan pendidikan untuk menggunakan bahasa seram yang sudah kita revitalisasi,” terangnya.
“Malam hari ini selain kita menjaga budaya kita dan bahasa kita juga gaunkan dari timur Indonesia,” cetusnya.
Putra terbaik asal Seram Timur itu juga meminta terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berkontribusi dalam melaksanakan kegiatan tersebut dan menciptakan sejarah baru bagi Kabupaten bertajuk Ita Wotu Nusa itu.
“Di tahun 2024 jika di terima program ini oleh Pemda SBT maka akan kita dilakukan kegiatan yang sama di sejumlah wilayah yang ada di Kabupaten SBT,” harapnya.
Untuk diketahui, pada kegiatan tersebut sekitar tujuh materi yang dilombakan diantaranya mendongeng, puisi, menulis cerpen, menulis surat, pidato, lawakan tunggal, nyanyian rakyat dengan menggunakan bahasa seram.*** CNI-06/IM