Papua,CakraNEWS.ID- Kelompok kriminal bersenjata (KKB) diminta untuk segera menyerahkan diri kepada aparat penegak hukum TNI-Polri. Ultimatum ini dikeluarkan langsung oleh Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D Fakhiri. Pasalnya, kata Kapolda, jalur lintasan yang dilalui KKB termasuk markas telah dikuasai aparat gabungan.
“Sejak awal aparat keamanan sebenarnya sudah berulang kali menyampaikan, kalau mau menyerahkan diri (maka) serahkan senjata api dan kita akan berpikir untuk bagaimana menerima mereka,” kata Kapolda di Jayapura Senin (17/5/2021).
Kapolda mengaskan, apabila mereka (KKB) masih tetap melakukan aksi brutalnya, maka konsekuensinya adalah ditindak secara hukum.
“Kalau mereka tetap seperti sekarang, maka aparat keamanan tetap berhadapan dengan mereka, apapun risikonya kita akan melakukan penindakan,” tegas Kapolda Papua.
Kapolda menjelaskan, sejak 16 Mei lalu, Satgas Nemangkawi telah menduduki titik-titik yang sebelumnya dikuasai KKB, tinggal menunggu waktu untuk bertindak secara terukur dan tegas.
“Kita sedang melakukan penegakan hukum karena kita sedang tutup rapat jalur-jalur mereka untuk memastikan bahwa kelompok ini harus keluar dari masyarakat yang ada di Ilaga, baik yang di Gome, dan Mayuberi di Ilaga Utara,” terang Kapolda.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda juga membantah kabar mengenai foto selongsong peluru dan bombardir yang dilakukan aparat TNI Polri melalui udara hingga menyebabkan pemukiman warga dan tempat ibadah hancur akibat ladakan.
“Memang kita punya helikopter tapi kita tidak gunakan untuk melakukan serangkaian serangan dari udara, karena dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan, kami masih fokus dengan pengejaran dari Satgas Nemangkawi. Jadi foto yang disebarkan itu hoax dan hanya ingin mencari simpati,” ujar Irjen Pol. Mathius D Fakhiri.
Sebelumnya diberitakan, Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambon dalam rilisnya mengungkapkan bahwa aparat TNI-Polri telah melakukan pengeboman melalui udara yang menyebabkan pemukiman warga termasuk satu tempat ibadah hancur di Kampung Dolinggame.
“Ratusan warga sudah mengungsi ke kampung yang di anggap aman, sebagian ke kota Ilaga menduduki di rumah Kepala Dinas Sosial, dan sebagian sudah mengungsi ke Timika dan Nabire,” tutup Kapolda. (CNI-01)