CakraNEWS.ID- Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo merupakan salah satu calon Kapolri, yang kariernya mulus untuk menjadi orang nomor satu di Korps Bhayangkara. Hal ini terbukti dengan tidak adanya penolakan dari kalangan masyarakat maupun Fit and Propert Test di Komisi III DPR RI.
“Kompolnas,menilai sosok Komjen Pol,Listyo Sigit Prabowo,merupakan Kapolri yang tepat untuk melakukan pembenahan di Korps Bhayangkara,”ungkap Juru Bicara Komisi Kepolisian Nasional (KOMPOLNAS), Poengky Indarti, SH,LLM,saat memberikan komentarnya pada siaran Merto TV, pada Senin (25/1/2021) .
Poengky mengatakan, Kompolnas menilai pilihan Presiden RI menunjuk Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolri sangat tepat.
Baca Juga: Kompolnas Serahkan, Lebih Dari Satu Nama Calon Kapolri Ke Presiden
“Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo merupakan salah satu calon kandidat Kapolri, yang menjadi pertimbangan Kompolnas kepada Presiden untuk dapat dipilih menjadi Kapolri. Selain itu melalui fit dan proper test di setujui oleh Komisi III DPR RI sehingga prosesnya menjadi Kapolri boleh berjalan lancar,”ucap Poengky
Peongky menuturkan, Kompolnas melihat tantangan-tantangan yang harus di hadapi oleh Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, sebagai Kapolri, kedepan adalah tantangan yang cukup sulit terutama di tengah Pandemi Covid-19 yang tengah melanda Indonesia.
“Tantangan yang harus di kerjakan setelah dilantik oleh Presiden menjadi Kapolri adalah bagaimana caranya Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo mengomandoi korps Bhayangkara untuk bersama-sama menjaga Harkamtibmas agar tetap aman dan kondusif,”ujar Indarti.
Lanjut dikatakannya, Kompolnas melihat harus dilakukan konsolidasi internal oleh Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo di kalangan Korps Bhayangkara. Hal ini dilakukan untuk penyesuai kerja sebagai Kapolri.
“Konsolidasi internal sangat penting karena Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, sebagai sosok Junior lulusan AKPOL 1991,dan lebih muda yang ditunjuk menjadi Kapolri, sehingga perlu untuk merangkul para senior,kawan-kawan seangkatan dan junior angkat di bawah,”Ucapnya
Menurutnya, selain konsolidasi internal,Kompolnas juga berharap Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, juga harus cepat untuk melakukan penyesuaian diri untuk kembali menjaga Harkamtibmas.
“Mengingat semakin ganasnya wabah penularan Covid-19 di Indonesia, yang berdampak pada kemajuan ekonomi, olehnya itu bagaimana Polri bisa menjaga Harkamtibmas di pandemi sangatlah penting,”tutur Poengky
Baca Juga: Dukung Dan Awasi 16 Program Kerja Kapolri, Kompolnas Minta Wujudkan Transformasi Polri Yang PRESISI
Ia mengatakan, tugas lain sebagai Kapolri yang baru adalah terkait dengan penegakan hukum, yang tentunya menjadi tugas Polri selain melaksanakan Harkamtibmas.
“Kompolnas menilai penegakan hukum berkaitan dengan kejahatan konvensional. Kalau konvensional, tentunya Polri sudah terbiasa menangani kejahatan konvensional. Tetapi harus dilihat bahwa Polri dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat terkait dengan penegakan hukum,” Ujarnya .
Lanjut dikatakannya, hal ini dilakukan Polri agar masyarakat puas dengan pelayanan Polri. Karena pengaduan-pengaduan yang diterima oleh Kompolnas rata-rata 3000 kasus per tahun diantaranya berkaitan dengan pelayanan buruk Polri kebanyak berkaitan dengan kinerja Reserse. Olehnya itu bagaimana meningkatkan profesionalitas Polri sangat penting.
“Kompolnas menilai kejahatan-kejahatan yang bersifat transnasional kaitannya dengan narkoba dan terorisme juga meningkat di masa pendemi Covid-19. Oleh karena itu, menjadi tugas dan tanggung jawab dari Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. Selain itu meningkatnya intoleransi dan radikalisme,harus menjadi konsentrasi dari Pa Listyo,”Ucapnya.
Baca Juga: Kompolnas Serahkan Kriteria Pencalonan Kapolri, Kepada Komisi III DPR RI
Peongky menuturkan, Kompolnas melihat untuk reformasi kultural Polri harus dilanjutk oleh Komjen Pol, Listyo Sigit Prabowo. Hal dikarenakan, Kompolnas melihat masih banyak anggota Polri yang melakukan kekerasan berlebihan, tindakan arogansi dan gaya hidup mewah harus menjadi perhatian.
“Kalau dilihat Presiden RI sangat sederhana, sehingga jangan sampai anggota-anggota Polri berlomba-lomba untuk bergaya hidup mewah,” Tandasnya
Ia mengatakan, Kompolnas berharap adanya peningkatan profesionalitas anggota, serta sarana prasarana secara merata di daerah-daerah Indonesia Timur. Termasuk peningkatkan SDM dari tingkat Polsek hingga Polda.
“Kompolnas juga sudah memberikan saran terkait arah bijak Polri, kedepannya lebih menempatkan Polsek sebagai wajah Polri yang dekat dan dikenali masyarakat. Olehnya itu anggota Polri yang bertugas di Polsek tidak hanya fokus pada tugas-tugas penegakan hukum melainkan lebih kepada harkamtibmas.
Menurutunya, hal ini dikarenakan penegakan hukum hanya bersifat represif sehingga ada masyarakat yang puas dan tidak puas dengan pelayanan Polri. Misalkan ada pihak yang tidak puas tentu akan mengeluhkan kepada pihak-pihak yang lain sehingga dapat menyebabkan akumulasi ketidakpuasan kepada Polri semakin banyak.
“Olehnya itu bila anggota Polri yang bertugas di Polsek lebih mengedepankan Harkamtibmas tentunya akan muncul wajah Polri yang humanis, pelindung,pengayom dan pelayan masyarakat. Harkamtibmas lebih merangkul masyarakat untuk bersama-sama Polri menjaga Kamtibmas,”Pungkasnya. (CNI-01)
Bang bisa nggak gabung di media ini