Lingga,CakraNEWS.ID- Berkaca dari beberapa kejadian yang berskala nasional seperti aksi unjuk rasa menolak RUU KPK dan PERPPU yang berujung pada kerusuhan serta isu paham Radikalisme di beberapa wilayah di Indonesia menjadi kekhawatiran bagi masyarakat Kabupaten Lingga,Provinsi Kepulauan Riau.
Dampak dari beberapa kejadian tersebut mengakibatkan kerugian bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat itu sendiri. Tidak ingin hal yang sama terjadi diwilayah Kabupaten Lingga, Masyarakat Kabupaten Lingga Khususnya Mahasiswa,Tokoh Pemuda,Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Ormas serta Awak Media bersatu menggelar kegiatan “Deklarasi Menolak Aksi Anarkis dan Mendukung Kelancaran Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden”
Kegiatan ini dilaksanakan di Wismaria Dabo Singkep pada pukul 15.30 WIB, Kamis (17/10). Diawali dengan Doa, kegiatan ini dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, penandatanganan naskah deklarasi, penandatanganan spanduk deklarasi, pembacaan naskah deklarasi, dan diakhiri dengan menyanyikan lagu padamu negeri.
Dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Syahrial beserta Pengurus BEM STIT Lingga mengajak seluruh masyarakat untuk menolak adanya ajakan-ajakan radikalisme dan terorisme, karena tentu bertentangan dengan hukum dan juga bisa merugikan masyarakat banyak pada umumnya.
“Sebagai masyarakat bangsa Indonesia sudah waktunya kembali bersatu mendukung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, berjalan lancar, aman, sejuk dan damai,” tutur syahrial
Demikian juga dikatakan oleh Jhony Prasetya selaku Ketua PWI Kab. Lingga. Dirinya menyatakan menolak segala bentuk kerusuhan yang bersifat anarkis, menolak segala bentuk ekstrimisme, radikalisme, terorisme, intoleransi yang akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kami mendukung terciptanya situasi yang kondusif bagi keamanan. Agar penyelenggaraan pemerinta han berjalan baik. Pelayanan masyarakat berjalan baik, dan pelantikan Presiden serta Wakil Presiden serta seluruh jajaran kabinet berjalan dengan aman damai, terib dan lancar,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua harian Himpunan Melayu Raya Madi mengatakan, menolak aksi unjuk rasa anarkis, menolak aksi aksi radikalisme dan terorisme dan mendukung pelantikan Presiden dan Wakil Presiden yang kondusif.
Hal senada juga dikatakan Ketua Pemuda Panca Marga Adhe Permana. Adhe dengan tegas, menolak adanya unjuk rasa anarkis dan hal-hal yang memberikan dampak negatif dalam perjalananan kehidupan demokrasi di Indonesia.
Dirinya juga turut mendukung pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih agar berjalan kondusif. Adhe berharap Indonesia semakin maju, aman dan tenteram.
Dukungan agar prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden berjalan aman juga datang dari Ketua Ketua Pemuda Pancasila Kab. Lingga Said Hendri dan Srikandi Pemuda Pancasila Kabupaten Lingga Maria Levi Nora. Mereka mengajak seluruh warga Kabupaten Lingga untuk menguatkan tali silaturahim.
“Kami juga menolak demonstrasi yang anarkis, menolak aksi radikalisme dan aksi terorisme. Mari kita bangun Kabupaten dengan aman dan damai. Mari kita sukseskan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Saya sebagai rakyat mendoakan agar pelantikan berjalan aman dan kondusif,” ucap Levi
Tokoh Agama dari JamaahTabligh Bayu juga ikut mendukung pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih. Disamping itu, Ia menolak keras akan aksi radikalisme dalam menyampaikan aksi unjuk rasa.
Adapun jumlah peserta yang hadir kurang lebih 433 peserta, dengan peserta dari BEM STIT Kabuten Lingga, Pemuda Pancasila Kabupaten Lingga, Srikandi Pemuda Pancasila Kabupaten Lingga, Karang Taruna Kabupaten Lingga, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kab. Lingga, Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Lingga, Persatuan Becak Barang (PBB) DBS, Himalavya Korwil Lingga, Taman Pagoda, KNPI, Drumband, Saka Bakti Husada, Jama’ah Tabligh, Forum Keluarga Besar Putri-Putri Purnawirawan TNI – Polri. (CNI-01)