Piru, CakraNEWS.ID– NUSA Ama Football Club (FC) layangkan protes keras terhadap penyelenggara event Bupati Seram Bagian Barat (SBB) Cup 2022.
Protes yang dilayangkan tersebut karena tidak ada perimbangan usia sesuai hasil scraning yang semestinya oleh panitia.
Manager Nusa Ama FC, H. Abdul Mutalib Kaisupy menyatakan, pihaknya melayangkan surat gugatan yang ditujukan kepada komisi pengawas pertandingan piala Bupati Cup U-16.
Kaisupy menjelaskan, pada targgal 16 dan 17 Januari tahun 2022 telah dilakukan pertandingan antara Nusa Ama FC dan Piru Putra FC dengan hasil 0-3.
Namun pasca pertandingan ditemukan salah satu pemain Piru Putra atas namn Alves Ailler Selano (AAS) No punggung 04 sudah melebihi umur 16 tahun.
“Ade kita nomor punggung 04 dari Piru diketahui kelahiran tahun 2005. Buktinya ada dari catatan Sipil melalui kartu keluarga (KK),” akui Kaisupy.
Kaisupy menambahkan, AAS memiliki rekam studi yang mana pernah menjadi siswa SMP Negeri 1 yang lulus pada tahun 2020. Tanggal lahir yang tertulis 2 September 2005.
“Sayang di copian ijazah tercantum tahun 2006. Bukti ini bisa dilacak di data Dapodik. Website kemendikbud juga tertera data siswa atas nama yang bersangkutan,” papar Kaisupy.
Kaisupy mengendus, AAS telah dengan sengaja merubah tahun itu dari 2005 ke tahun 2006.
“Atas tidakan itu, maka kami mohon pertimbangan panitia pengawas pertandingann dan Komisi disiplin untuk mengambil sikap tegas,” tekannya.
Lanjut dikatakan, official Nusa Ama Putra mendesak, penyelenggara event bergengsi Bupati Cup U-16 dalam rangka perayaan 18 Tahun pemekaran Saka Mese Nusa , agar segera melakukan sidang etik dan menjatuhkan hukuman diskualifikasi kepada tim Piru Putra dalam event akbar tersebut.
Menyusul kesengajaan yang dilakukan pemain Piru Putra secara otomatis tim tersebut tidak berhak mengkuti putaran pertandingan berikutnya. Yakni gugur ke 8 besar.
“Kami menyatakan Nusa Ama FC berhak mengikuti putaran 8 besar setelah pelanggaran besar ini terkuak,” tegas mantan ketua KNPI SBB itu.
Nusa Ama FC juga mendesak, penyelenggaran memberikan sangsi hukum sesuai ketentuan aturan yang berlaku dalam PSII.
“Kami pada dasarnya menjunjung tinggi sportivitas. Protes melalui gugatan ini bagian dari kami mengawal sportivitas. Untuk itu mohon putusan yang seadil adilnya dari penyelenggara dalam hal ini komisi pengawas pertandingan piala Bupati Cup U-1.”
“Kami juga mohon perhatian kepada ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kabupaten SBB, Kompol Bachri Hehanussa dapat melihat ini sebagai cacatan demi kemajuan sepak bola di Saka Mese Nusa,” kunci Kaisupy.
Sementara Sekjen Askab yang juga wakil ketua penyelenggara disiplin Eddi Pentury mengakui telah menerima surat gugatan Nusa Ama FC.
Pentury menegaskan, akan dilakukan sidang disiplin malam ini juga untuk memutuskan berdasar fakta lapangan dan berkas yang ada.
“Kami tidak ada toleransi terkait masalah seperti ini. Beberapa team sebelumnya sudah diputuskan dengan kasus serupa. Kami tegas, akan diselesaikan berdasar aturan mainnya di PSSI dan penyelenggara,” jelasnya.
Pentury juga menjelaskan, pada tahapan scaring, penyelenggara event telah melakukan pentahapan sesui juknis dan aturan yang ada.
“Kita liat nanti bukti-bukti fisiknya. Kemudian nanti di putuskan dalam sidang,” pungkasnya.***CNI-02