Jakarta,CakraNEWS.ID-Kakorlantas Polri,Irjen Pol Istiono mengatakan, berdasarkan analisis dan evaluasi Operasi Ketupat yang berlangsung sejak 6 Mei 2021, volume kendaraan menurun drastis dari hari-hari normal.
“Pos-pos penyekatan yang disiapkan selama peniadaan mudik Idul Fitri efektif menekan jumlah pemudik dan selama peniadaan mudik Idul Fitri sejak 6 Mei 2021, polisi sudah memutarbalikkan sebanyak 600. 000 kendaraan,” klaim Kakorlantas.
Selain itu menurut Kakorlantas, 600 kendaraan yang ditindak diantaranya agen perjalanan atau travel gelap yang mengangkut penumpang.
“Total selama delapan hari kemarin kami putarbalikan 600 ribu kendaraan. Ada 600 kendaraan travel gelap yang kami tindak tegas,” imbuh Kakorlantas.
Peniadaan mudik Lebaran berlaku sampai 17 Mei 2021. Polisi menyiapkan pos-pos penyekatan di 381 titik yang tersebar dari Palembang hingga Bali.
“Saya sampaikan bahwa Operasi Ketupat 2021 hari ke delapan, volume arus mudik kemarin turun yang menuju Jawa lebih kurang 74 persen, yang menuju Jawa Barat turun 100 persen, menuju Merak turun 45 persen,” pungkasnya.
Perlu diketahui Kementerian Perhubungan sempat memprediksi 23 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran. Namun, berdasarkan data terakhir yang diterima dari Kementerian Perhubungan, hanya 1,5 juta orang yang keluar wilayah Jabodetabek.
Kini Korlantas Polri fokus pada pengamanan arus balik Lebaran. Kemenhub memperkirakan puncak arus balik akan terjadi pada 16 dan 20 Mei.
Kakorlantas berpendapat, sosialisasi peniadaan mudik saat operasi keselamatan pada 24 April-5 Mei sangat efektif. Kemudian, 381 titik penyekatan yang tersebar dari Palembang hingga Bali pun berjalan maksimal.
“Ini artinya kesadaran masyarakat sudah bagus dan langkah-langkah tindakan kita untuk melakukan pencegahan baik melalui sosialisasi maupun langkah penyekatan di lapangan sangat efektif untuk kita lakukan,” ujar Kakorlantas. (CNI-01)