Piru, CakraNEWS.ID-– Polres Seram Bagian Barat (SBB) bersama jajaran Forkopimda kabupaten menggelar rembuk dalam operasi merah putih untuk satu komitmen menjaga keutuhan NKRI.
Komitmen itu ditunjukan dalam rapat pelibatan masyarakat yang dahulunya dikenal sebagai aktivis RMS di wilayah SBB.
Rapat bersama dipimpin Kapolres, AKPB. Bayu Tarida Butar-Butar di Aula Kantor Camat Kairatu Barat, Jumat (23/04).
Hadir jajaran pejabat daerah seperti, Sekda Mansur Tharea,Kajari SBB,Sugi Carvallo dan Kasat Intelkam Polres Iptu Misen Ngingobili.
Dengan mengusung tema “mari menjaga kebhinekaan, persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI. Sub tema, bersama Merawat kebhinekaan , merajut persatuan dan kesatuan , mempertegas komitmen terhadap pancasila demi keutuhan NKRI.
Rapat dalam rangka perteguh komitmen NKRI jelang hari separatis itu pun membahas perihal persatuan dan kesatuan bangsa modal dasar wujudkan indonesia damai dalam rangka menagkal separatisme dan radikalisme.
Kapolres SBB, Bayu Tarida Butar-Butar mengaku, dalam moment tersebut, pihaknya akan melaksanakan Operasi Merah Putih.
“Dalam kegiatan tersebut kami dapat bertemu bersama sama di sini untuk bersama menjadikan situasi Kamtibmas yang aman di Wilayah Kabupaten SBB,” akuinya.
Kapolres meminta kepada masyarakat untuk dapat menerima arahan-arahan dalam rangka menjaga kedaulatan NKRI.
“Peningkatan kerja sama dengan TNI, Polri dan Forkopimda dalam menjaga keamanan dan kenyamanan serta mari kita membangun SBB dalam bingkai NKRI,” singkat Kapolres dalam arahannya.
Sementara Sekda kabupaten SBB Mansur Tuharea mengawali komentarnya dengan memberikan apresiasi kinerja yang dilakukan oleh Polres SBB dalam menangkal adanya Separatis dan Radikalisme di Wilayah SBB sehingga terciptanya situasi yang kondusif.
“Saya meminta kepada hadirin untuk dapat membangun masa depan yang baik dan membangun SBB menjadi lebih baik, tidak ada lagi anggapan dan opini orang bahwa wilayah SBB merupakan tempat separatis,” pungkasnya.
Pertemuan tersebut, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) kabupaten SBB Sugi Carvallo juga angkat bicara.
Dikatakan, iman umat beragamalah yang dapat menjadi modal dasar untuk menjaga kedaulatan NKRI.
Tujuan kita mewujudkan kemakmuran dan keadilan, berkarya untuk indonesia.
Selain itu, Danramil 1502 Kairatu Kapten Inf ARN Ismail kesempatan itu meminta agar para mantan Simpatisan dapat hidup dengn aman dan tentram tanpa ada gangguan oleh pihak luar (separatis) yang ingin merubah pancasila dan kedaulatan NKRI.
Mantan Pendukung RMS
Mantan Silatisan RMS, Moses Rutumalessy warga desa Kamal mengaku dirinya mantan pendiri FKM RMS di kabupaten SBB.
Secara pribadi dirijya meminta maaf sebesarnya atas apa yang pernah dilakukan bersama dengan rekan-rekannya.
“Kami pernah membentuk kabinet FKM RMS pada tahun 1998 dengan 40 simpatisan, saya menjadi korban politik sehingga saya melihat bahwa FKM RMS organisasi salah atau keliru dengan memanfaatkan kami untuk kepentingan para elit RMS di Negara Belanda,” akuinya.
Ditambahkan, masa itu, pemimpin utama RMS Alex Manuputty tidak menjamin kepada masyarakat yang menjadi korban kepentingannya.
“Saya menjamin tidak ada pengibaran bendera RMS di wilayah Kabupaten SBB khususnya Desa Kaibobo,” tutupnya.*** CNI-03