Maluku,CakraNEWS.ID- Kisah penugasan di Timika, Papua, tahun 1997, bersama personil Batalyon 733/Masariku, masih tersimpan indah di benak, Mayjen Richard Tampubolon.
Kisah indah penugasan tersebut, diceritakan Pangdam XVI/Pattimura, kepada para Prajurit Yonif Raider 733/Masariku,dalam kunjungan perdana di markas komando, Yonif Raider 733/Masariku di Waiheru, Ambon, Selasa (18/01/2022).
Di dampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD XVI/ Pattimura, Ny. Selly Richard Tampubolon, Pangdam XVI/Pattimura menyampaikan rasa syukur dapat bersilaturahmi ke Yonif 733 yang dahulu sempat bersama Pangdam pada masanya mengemban misi di Papua dalam satuan tugas.
“Saya berbahagia karena diberikan kesempatan bisa menginjakkan kaki di Batalyon yang penuh sejarah. Baik sejarah penugasan yang cukup panjang maupun sejarah prestasi, baik di dalam maupun luar negeri. Dulu tahun 1997 saya bertugas di Timika, Papua, saya bersama Batalyon 733/Masariku. Ada kebanggaan,” kenang Pangdam.
Pangdam juga memberikan motivasi dan semangat kepada para prajurit, untuk terus melakukan yang terbaik dan menjaga kehormatan satuan.
“Tidak semua orang bisa bergabung kedalam Batalyon Raider, karena Batalyon Raider merupakan salah satu Batalyon elit, dia disiapkan dengan latihan tertentu dengan dibekali perlengkapan khusus, dituntut memiliki kemampuan diatas rata-rata,” kata Pangdam disambut tepuk tangan para prajurit.
Lebih lanjut Pangdam memberi nasehat kepada para prajurit beserta istri.
“Kalau bapak-bapaknya tugas, saya harap ibu-ibunya terus bangun komunikasi yang baik dengan bapak-bapaknya. Jaga kehormatan keluarga, jaga kehormatan suami. Harus kompak dan guyub, jaga nama baik organisasi, jaga nama baik keluarga. Kepada seluruh prajurit agar pegang teguh jati diri prajurit, jaga selalu etika militer, patuh, taat dan loyalitas karena itu adalah modal dasar seorang prajurit” kata Pangdam.
Selain berpesan kepada para prajurit dan istri, Pangdam juga menekankan tentang nilai seorang komandan dan prajurit yang saling berkaitan. “Tampilan prajurit adalah tampilan komandannya. Itulah nilai seorang komandannya. Kalau pangkalannya bersih, prajuritnya penampilannya baik, semangat, disiplin, kemanapun engkau ditugaskan maka engkau akan jadi batalyon- batalyon pemenang, bukan batalyon kalahan atau pecundang” ujarnya.
Pangdam berharap prajurit- prajurit Kodam XVI/ Pattimura, menjadi “Pelindung dan Perekat Bangsa” untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan dimanapun mereka ditugaskan.
Setelah dari Mako Yonif Raider 733/Masariku, Pangdam kemudian meninjau Pos Koramil Waiheru Satgas Kodim Maluku dari Batalyon Arhanud 11/WBY yang sedang melaksanakan operasi perbantuan kepada pemerintah daerah guna mewujudkan stabilitas keamanan dan menjamin kepentingan NKRI di wilayah Maluku.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pangdam menekankan setiap prajurit harus dapat beradaptasi, melarut dan menyatu dengan masyarakat di sekitar lingkungan tugas.
“Hargai budaya setempat dan laksanakan komuniksi sosial yang baik dan kreatif sehingga melahirkan kebersamaan serta kemanunggal dengan rakyat, guna terpelihara dan tercapainya situasi aman, kondusif serta kesejahteraan bagi masyarakat Maluku,” Pintanya.
Disisi lain, untuk menjamin kelancaran dan keberhasilan satgas, Kodam siap mensupport Satgas Kodim Maluku tersebut.
Dalam kunjungan tersebut , Pangdam didampingi oleh Kasdam XVI/ Pattimura, Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya beserta Ibu, Irdam XVI/ Pattimura, Brigjen TNI Dwi Darmadi S.Sos. beserta Ibu, Kapoksahli Pangdam XVI/Pattimura, Brigjen TNI Adam Suwarno Pangeran, Danrem 151/Binaiya, Brigjen TNI Arnold A.P. Ritiauw dan Ibu, para asisten, para dansat kabalak serta Komandan Kodim 1504/Ambon.*CNI-01