Bula,CakraNEWS.ID- Dalam upaya pencegahan berbagai konflik sosial yang terjadi di Provinsi Maluku saat ini Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), bersama pihak terkait menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pencegahan dan Penanggulangan Konflik.
Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas bertempat di Aula Pendopo Bupati SBT, Kamis (10/02/2022). Hadir dalam pelaksanaan Rakor tersebut Kapolres SBT AKBP Andre Sukendar, Wakapolres para Kasat dan Kabag di jajaran Polres SBT, Kajari SBT Muhammad Ilham, Wakil Ketua DPRD SBT Ahmat Voth, Danramil Bula Lucy Iksan Pattimura, Kepala Kemenag SBT Moksen Mahu, Pimpinan OPD Lingkup Pemda SBT serta stakeholder lainnya.
Bupati SBT Abdul Mukti Keliobas, saat membuka kegiatan dalam sambutannya menyampaikan, Kabupaten SBT sampai dengan saat ini masih dalam kondisi yang aman dan sejuk dan merupakan salah satu daerah yang cukup aman ditengah berbagai macam konflik sosial yang saat ini menjadi tranding topik pembicaraan di Provinsi Maluku.
“Saya masih bangga dengan SBT, karena yang saya rasakan ini juga dirasakan oleh pihak kepolisian bahwa SBT sampai dengan hari ini kondisinya luar biasa kondusif,” ucapnya.
Kata Politisi Golkar SBT itu, Tingkat keamanan yang dirasakan di Kabupaten berjuluk Ita Wotu Nusa itu merupakan berkat kerja sama dari semua pihak bersama seluruh lapisan masyarakat dengan didukung kesadaran dari masyarakat yang cukup tinggi sehingga mampu menjadi salah satu daerah yang aman di Provinsi Maluku.
Menurut Bupati dua periode itu, Dengan kondisi tersebut pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kestabilan keamanan di wilayah tertentu di Kabupaten SBT dengan membangun strategi baru untuk terus di jaga dan dipertahankan secara bersama.
Konflik yang terjadi di Maluku akhir-akhir ini diantaranya tentang permasalahan tapal batas antar wilayah serta sejumlah masalah lahan sengketa tanah yang efeknya dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di Maluku.
Bupati menyebutkan, daerah yang tingkat kerawanannya cukup tinggi yaitu di Seram Selatan antara Ulahan dan Polin dan terjadi dua kali konflik di wilayah tersebut.
“Syukur Alhamdulillah, kedua negeri ini masih dalam keadaan yang kondusif tidak ada hal yang kita inginkan dan tidak boleh kita biarkan,” tukasnya.
Atas kondisi tersebut saat ini Bupati tengah melakukan koordinasi bersama Bupati Maluku Tengah (Malteng) Abua Tuasikal, untuk sama segera melaksanakan rapat teknis terkait persoalan yang melibatkan Kabupaten SBT dan Kabupaten Malteng, disebabkan kejadian tersebut akan merujuk kepada ancaman masalah yang membias kepada kedua daerah itu.
“Kemarin saya berkoordinasi dengan Bupati Maluku Tengah. Saya telepon Bupati dan menyampaikan kondisi ini dan pemerintah daerah bersama DPRD berkeinginan untuk segera kita turun dan melakukan rapat koordinasi bersama Pemda SBT dan Pemda Maluku Tengah untuk kita turun disana dan menyelesaikan persoalan ini,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kapolres SBT AKBP Andre Sukendar dalam sambutanya menyebutkan, rapat koordinasi yang digelar merujuk pada berbagai macam ancaman konflik dan kondisi yang menjadi sorotan publik di Maluku saat ini.
Menurutnya, kejadian yang dialami negeri ini semuanya berdasarkan pada konflik sengketa tanah seperti di wilayah Kabupaten Malteng, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan juga di Kota Tual dan beberapa wilayah lainya yang menjadi harapan untuk cepat teratasi.
Ia melaporkan, Sesuai dengan surat edaran Sekda Provinsi Maluku yang ditujukan kepada seluruh Kepala Daerah di Provinsi Maluku dalam surat yang diedarkan ada 52 titik konflik yang diakibatkan permasalahan tapal batas sengketa tanah salah satu yang terjadi di Kabupaten SBT yaitu di Sabua antara perusahan dan warga setempat.
“Permasalahan ini bukan antara satu wilayah dengan wilayah tapi crossing area tapi pemanfaatan lahan perusahan yang keluar dari pada batas sehingga masyarakat di sana melaporkan hal ini yang berdampak pada pengrusakan inventaris perusahaan dan kejadian ini semuanya sudah berjalan aman di Pengadilan Negeri SBT,” jelasnya.
Dikatakan Kapolres, dari masalah tersebut pihak Polri dan TNI berupaya untuk menciptakan Kamtibmas dengan baik dan aman. Selain itu, kata Kapolres ada tiga atensi untuk ditindak lanjuti yakni, lokasi Kecamatan Bula Barat, Desa Hote soal penjualan tanah tanpa diketahui pemilik tanah dan sudah dilaporkan.
Ia menuturkan, pihaknya bersama TNI selalu menjaga keamanan Kamtibmas dalam berbagai macam persoalan yang terjadi di Kabupaten SBT saat ini seperti di Kecamatan Werinama di Desa Tobo, Kecamatan Siwalalat Desa Polin terkait dengan sengketa tapal batas tanah. Diketahui, kondisi inipun berjalan dengan aman dan terkendali.
Selain itu, berbagai macam persoalan yang terjadi saat ini pihaknya akan melakukan langkah cepat agar bisa teratasi dampak dari semua konflik yang terjadi di tengah masyarakat saat ini.
“Setelah rapat koordinasi ini ada progres yang bisa kita lakukan tidak hanya di Siwalalat, Werinama saja tapi di beberapa daerah yang ada Kabupaten SBT,” ungkapnya.*** CNI-08