Ambon, CakraNEWS.ID– Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Maluku, melalui ketua umum Muhammad Anshari mengapresiasi gerak cepat Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Lotharia Latif meredakan emosional warga Batumerah yang memboikot akses jalan utama di kota Ambon.
Hal ini menurut Anshri patut diapresiasi. Pasalnya, Kapolda Maluku terbilang baru menjabat namun mengerti betul psikologis masyarakat Maluku terkhusus warga Batu Merah yang tengah resah dengan masalah yang dihadapi.
Dikatakan, gerakan Kapolda dengan langsung menemui warga Batu Merah merupakan contoh baik dan patut di teladani.
Ansari mengaku, sikap Kapolda bernilai edukasi. Terlebih meminta masyarakat berdialog di masjid kebanggaan orang Batu Merah, Masjid An-Nur.
Dikatakan, ajakan Kapolda untuk warga sama sama membedah akar masalah dan mencari solusi merupakan langkah tepat.
Ketimbang langkah protes warga dengan memblokade jalan utama.
“Jadi yang kami ikuti, Kapolda Maluki akan berkoordinasi dan mendorong pihak-pihak terkait untuk kembali duduk bersama dan mediasi perihal masalah itu. Kita dari PWPM turut serta mendukung hal tersebut,” ungkap Anshari.
Ansari juga menegaskan soal pernyataan Kapolda Maluku untuk sama sama menciptakan iklim dan image baik bahwa Maluku aman dan damai.
Terkait subtansi masalah, Anshari lebih memilih tidak berkomentar banyak selain menyarankan untuk semua stackeholder dapat mematuhi hukum. Sembari mengupayakan hal-hal terbaik lainnya tanpa mengganggu Kamtibmas.
Sebagaimana diketahui, Kapolda Maluku didampingi Wakapolda Maluku Brigjen Pol Drs. Jan de Fretes, M.M, Direktur Binmas, Dansat Brimob Polda Maluku, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, dan Dandim 1504 Ambon turun langsung menemui warga Batu Merah saat memblokade jalan utama kota Ambon.
Upaya yang dilakukan Kapolda dan rombongan pada Kamis (24/3/2022), membuahkan hasil. Dimana tensi warga menurun dan dapat melepas boikot pada jalan tersebut.
Warga Batu Merah yang menerima Kapolda dan rombongan pun meminta Kapolda Maluku menarik personil Polri yang mengamankan eksekusi lahan.
Mereka berjanji tidak akan memblokade jalan dan mengumpulkan massa, bila eksekusi lahan yang jadi asbab gerakan masa itu dibatalkan.
Setelah mediasi berjalan, warga kemudian membuka blokade jalan. Kemacetan panjang akhirnya berhasil diurai aparat kepolisian.*** CNI-02