Ambon, CakraNEWS.ID– Akibat curah hujan yang tinggi di Kota Ambon dan beberapa daerah di Provinsi Maluku sejak awal Juli, menyebabkan terjadinya banjir.
Untuk Kota Ambon, beberapa wilayah mengalami banjir dan longsor. Hal ini membuat pemerintah daerah, turun langsung ke lapangan.
Pj Gubernur Maluku, Sadali Ie didampingi Plh Sekda Maluku, Kepala BPBD Maluku yang juga Pj Bupati Buru, Pj Wali Kota Ambon, Kepala Dinas Pertanian Maluku, Kepala Dinas PU Maluku, Kepala Biru Umum, Kepala Biro Adpim dan sejumlah staf, mengunjungi Desa Waiheru, pada Minggu (07/07/2024) khususnya para petani sayuran yang mengalami banjir pada Sabtu (06/07/2024) dan menyebabkan 1,5 hektar lahan sayuran rusak.
Saat tinjauan itu, Pj Gubernur katakan, pemerintah provinsi akan koordinasi dengan pemerintah kota dalam mengantisipasi intensitas curah hujan yang begitu tinggi beberapa waktu lalu dan kemungkinan akan terjadi lagi.
“Makanya pemerintah provinsi tinjau langsung ke lapangan melihat dampak yang di timbulkan, terutama bagi petani sayur-sayuran yang ada di Waiheru. Ini harus cepat ditangani, karena salah satu pemicu inflasi ini juga sayur-sayuran,”jelas Pj Gubernur kepada wartawan.
Dengan langkah penanganan yang cepat, Pj Gubernur tegaskan petani harus diselamatkan. Proses penanaman tetap terjaga agar kehidupan mereka tetap terjamin sebagai petani sayur-sayuran.
“Untuk penanganan cepat, makanya hari ini pemerintah provinsi datang semua. Ada Plh Sekda, Kadis PU, Kadis Pertanian, para asisten, dan beberapa penjabat lainnya untuk turun langsung ke lapangan, mengintevalisir berapa luas lahan yang terdampak, kebutuhan apa yang mereka butuhkan, sesegera mungkin, sehingga ditangani oleh pemerintah provinsi Maluku. Selanjutnya Pemprov akan berkoordinasi dengan pemerintah kota Ambon dan balai sungai untuk penanganan tanggul yang patah,”terangnya.
Pj Gubernur ungkapkan, nantinya Kadis PU akan berkordinasi dengan balai sungai agar mendapatkan penanganan, sehingga bisa meminimalisir dampak, agar para petani sayur dapat bekerja, tidak terganggu dengan kondisi yang menimpa mereka.
“Ini 1,5 hektar lahan sayur-sayuran yang terdampak akibat luapan air dan akhirnya mematikan seluruh tanaman. Pemerintah provinsi akan mengganti kebutuhan bibit sesuai dengan perincian kerusakan yang di sampaikan oleh para petani dan penyuluh pertanian provinsi. Para penyuluh pertanian juga akan tetap mendampingi para petani untuk menangani berbagi persoalan yang di hadapi saat ini,”tandasnya.
Sadali berharap curah hujan ini bisa rendah, agar proses penanaman sayur-sayuran bisa berjalan dengan baik dan bisa mencapai hasil yang mereka harapkan.
“Saya menghimbau kepada masyarakat Maluku secara menyeluruh, khususnya Kota Ambon dan beberapa kabupaten yang berdampak seperti Maluku Tengah dan Buru, agar lebih berhati-hati dalam menyikapi kondisi extrim dan curah hujan yang berkepanjangan dengan intensitas yang sangat tinggi, supaya kita terhindar dari persolan yang tidak kita inginkan, yang dapat menimbulkan korban jiwa,”himbaunya.*** CNI-04