Ambon, CakraNEWS.ID– POLDA Maluku gandeng jemaat gereja Rehobot melaksanakan vaksinasi presisi, Kamis (22/08). Vaksinasi tersebut termasuk dalam rangkaian serbuan vakasin di Maluku.
Ketua Majelis Jemaat GPM Rehoboth, Pdt H Thenu, kepada wartawan menyampaikan apresiasinya dan sikap dukungannya.
Menurut Thenu, dirinya terpanggil untuk mendukung program pemerintah terkait vaksinasi. Untuknya kolaborasi dengan Polda Maluku dalam melayani vaksinasi kepada jemaat dan masyarakat merupakan langkah baik.
Pihaknya kemudian melakukan koordinasi dengan kelurahan setempat. Oleh kelurahan, dirinya diminta menghubungi puskesmas dalam wilayah kerja di Rehoboth, yaitu Puskesmas Air Salobar dan Benteng.
Meski demikian, dirinya mengakui puskesmas hanya bisa memvaksinasi 200 orang perhari, padahal jemaat GPM Rehoboth 1000an lebih.
“Akhirnya kami lakukan vaksinasi pertama dengan pihak Puskesmas. Tapi karena terbatas 200 orang, berarti masih tersisa 800an orang yang belum divaksin. Dari sinilah saya berpikir, jika harus minta dari puskesmas, berarti kami harus lakukan 4 kali lagi. Akhirnya saya mendapat informasi bahwa ada arahan dari Kapolda Maluku, apabila ada Gereja, Mesjid dan rumah ibadah yang mau lakukan vaksinasi massal, maka Polda Maluku siap bekerja sama dan bisa melakukan vaksinasi dalam jumlah besar. Kami menyurati Kapolda dan kemudian dihubungi pihak Rumah Sakit Bhayangkara untuk mempersiapkan vaksinasi massal hari ini,”jelasnya.
Dikatakannya, dalam rentang waktu satu minggu, pihak gereja dan rumah sakit Bhayangkara lakukan koordinasi tempat vaksinasi. Akhirnya Gereja dipakai sebagai tempat pelaksana vaksinasi. “Kami menjadi jemaat pertama yang ajukan permohonan vaksinasi ke Polda Maluku, dan disetujui,”akunya.
Untuk target vaksinasi, Thenu mengakui telah terdaftar 1146 orang. Jumlah ini selain jemaat GPM Rehoboth, adapula mahasiswa kos-kosan yang pernah terpapar covid-19, dan baru diijinkan vaksin.
Mengingat banyaknya peserta vaksinasi, Ketua Majelis Jemaat membaginya per sektor, yang dimulai dari jam 8 pagi. “Kita bagi jemaat per sektor, supaya tidak terjadi kerumunan. Dimulai jam 08.00 pagi, kemudian sektor berikutnya jam 10 pagi, jam 12 siang dan jam 2 siang,”terangnya.
Thenu mengakui, awalnya jemaat banyak terpengaruh berita atau informasi hoax terkait vaksinasi, di sosial media. Namun lewat majelis jemaat di masing-masing unit, dan dibantu mahasiswa KKN dari UKIM, maka sosialisasi terus dilakukan. Akhirnya jemaat bersedia divaksin.
Pdt Thenu menghimbau masyarakat khususnya warga jemaat untuk mau divaksin dan tetap mengikuti protokoler kesahatan, agar bisa memutus mata rantai penyebaran covid-19
Dirinya mengakui adanya instruksi Walikota Ambon bahwa kegiatan ibadah bisa dilakukan dengan kapasitas 25 persen. Namun untuk kondisi jemaat Rohoboth hal ini belum bisa dilakukan, sebab dalam lingkungan wilayah pelayanannya, yang terdiri dari 4 kelurahan, yaitu kelurahan Wainitu, Kudamati, Mangga dua dan Waihaong, jumlah yang terpapar covid-19 masih tinggi. Dengan demikian harus betul-betul mengikuti protokoler kesehatan,dan menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.
Untuk jumlah lansia di jemaat Rehoboth, Thenu mengatakan ada 67 orang yang rencananya akan divaksin hari ini.
Sementara itu Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Ambon, Kompol. dr. Chandra Tanoeisan, mengatakan, tim vaksinator yang diturunkan untuk lakukan vaksinasi di Gereja Rehoboth, berjumlah 25 orang.
“Hari ini kita ada kegiatan vaksinasi massal di 3 tempat. Dari RS Bhayangkara Ambon, kami mempunyai 3 tim. Masing-masing tim terdiri dari 25 orang. Jadi hari ini ketiga tim semuanya bertugas di tiga lokasi berbeda,”terangnya.
Untuk jumlah vaksinasi, Karumkit akui stok sangat tercukupi, baik untuk sinovac maupun AstraZeneca. “Untuk sinovac kami masih punya sekitar 2.850 dosis. AstraZeneca masih ada 800 dosis. Untuk hari ini di Gereja Rohoboth kami vaksinasi dengan sinovac . Adapun vaksin yang disediakan sekitar 1200 dosis,”ungkapnya.
Sampai pukul 12 siang, telah terdaftar lebih dari 200 orang yang akan divaksin. Dari hasil skrining yang dilakukan tim medis Rumkit Bhayangkara Ambon, ada beberapa orang yang belum bisa divaksin atau tertunda, karena ada penyakit bawaan atau komorbid.
“Yang belum atau tertunda vaksinasi, rata-rata karena adanya komorbid seperti hipertensi, diabetes dan penyakit komplikasi lainnya,”rincinya.
Karumkit akui selain di Gereja Rehoboth, mereka telah lakukan gelaran Vaksinasi Presisi di Politeknik Negeri Ambon, Universitas Pattimura Ambon, Negeri Oma. Kedepan akan ada agenda lainnya termasuk kerjasama dengan OKP.*** CNI-04