Jakarta,CakraNEWS.ID- Polri akan mengirimkan personel tambahan untuk mengawal pengamanan kegiatan pekan olahraga nasional (PON) ke-XX tahun 2021 yang akan digelar di Papua Oktober mendatang.
“Polres Mimika akan di BKO (Bawah Kendali Operasi) kan kurang lebih 600 personel. Karena melihat jumlah personel yang ada di Polres Mimika,” kata Kakor Sabhara Baharkam Polri, Irjen Nanang Avianto kepada wartawan, Kamis (12/8/2021).
Dia menjelaskan, Mabes Polri langsung memberikan asistensi dalam persiapan pengamanan kegiatan tersebut di bumi Cenderawasih.
Beberapa anggota yang diterbangkan ke Papua berasal dari wilayah yang merupakan zona hitam penyebaran Covid-19. Sehingga, kata dia, penerapan prokes dalam pendistribusian personel tersebut dilakukan secara ketat.
“Sebelum pergeseran personil BKO akan dilakukan Prokes Covid-19 dengan sangat ketat karena daerah luar Papua sebagian merupakan Zona Hitam sehingga Polri tidak ingin ceroboh yang nantinya menularkan ke daerah atau wilayah,” ujar dia.
Selain personel, kata dia, Polri akan mendistribusikan alat material khusus (Almatsus) pengamanan yang telah disiapkan di tiga zona. Yakni, daerah pesisir, rawa-rawa hingga pegunungan.
“Tugas Sabhara yaitu bagaimana memperkuat kewilayahan terkait Almatsus sehingga perlu diprofilling terkait kondisi dan kebutuhan di daerah,” tambahnya.
Dalam penyelenggaraan PON 2021 ini, setidaknya ada skenario yang dipersiapkan. Yakni, dengan atau tanpa penonton. Namun demikian, sampai saat ini hal tersebut belum diputuskan oleh pemerintah.
Nanang menekankan bahwa kepolisian nantinya tak hanya bertugas menjaga pengamanan selama kegiatan PON berlangsung. Hanya saja, setiap skenario penerapan protokol kesehatan Covid-19 juga akan menjadi perhatian.
“Selain tugas rutin ada tugas Negara lain yang mana Pemerintah atau Negara sangat menaruh Ekspektasi lebih kepada Polri maupun TNI dalam memutus atau menekan laju penularan Covid-19,” ucapnya lagi.
Pada Juli lalu, Presiden Joko Widodo memastikan penyelenggaraan PON Papua 2020 akan digelar sesuai dengan rencana pada 2-15 Oktober mendatang.
Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa gelaran tersebut telah dilakukan berdasarkan perhitungan matang dan objektif di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini.
“Presiden meminta PON tetap lanjut, karena laporan dari Menteri, Gubernur dan Ketua KONI memang kita masih bisa jalan kecuali suatu saat nanti ada situasi yang lebih dari yang kita perkirakan sebelumnya,” kata Menpora usai rapat terbatas (Ratas) pada Selasa (13/7). (CNI-01)