Ambon, CakraNEWS.ID– Tidak perlu muslim untuk bicara soal Palestina. Melainkan ini tentang kemanusiaan. Hal ini didengungkan salah satu orator saat longmarch menuju titik akhir di persimpangan masjid raya Al-Fatah kota Ambon, Jumaat (21/05/2021).
Sebelumnya masa berkumpul di titik star lapangan Galunggung negeri Batu Merah kecamatan Sirimau. Ratusan pemuda tersebut diketahui berasal dari 13 komunitas dan Organisasi Kepemudaan.
Dibawah pengawalan ketat kepolisaan daerah Maluku, massa yang dikordinatori oleh M Iqbal Kumkelo itu tertib hingga waktu pelaksanaan sholat Jumaat dilaksanakan. Umumnya, mereka mengecam kekerasan yang dialami oleh warga Palestina, akibat dari penyerangan Israel. Terlebih saat perayaan hari raya Idul Fitri yang mana diketahui kota Gaza digempur tentara Israel tiada henti.
Pantuan media ini, Kepolisian terpaksa menutup jalur jalan di depan Masjid Alfatah dan melalukan rekayasa arus lalulintas agar tidak menimbulkan kemacetan.
Iqbal Kumkelo Koordinator lapangan menegaksan, aksi pihaknya murni perihal kemanusiaan. Dia mengakui, target masa aksi solidaritas untuk Palestina sebanyak 300 dari 13 organisasi di Maluku. Aktivis ACT wilayah Maluku ini tidak menaikan, target masa melebihi hingga pada kisaran 400 pemuda dan warga yang ikut.
“Aksi demo ini untuk menunjukkan kepada masyarakat Maluku bahwa apa yang terjadi di Palestina bukanlah masalah agama atau tauhid, namun persoalan kemanusiaan. Siapapun yang memiliki kepedulian terhadap persoalan kemanusiaan dapat bergabung dalam aksi ini,” ungkapnya kepada wartawan sesat sebelum memburkan diri dengan tertib.
Pihaknya menuntut, penyerangan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina segera dihentikan.
“Kami tentu mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga harus ikut mengambil peranan untuk menghentikan pertempuran yang sedang berlangsung dan menyelesaikan persoalan yang terjadi,” pungkasnya.*** (CNI-02)