Ambon, CakraNEWS.ID- Pengurus Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI) Kota Ambon menggelar dialog kebangsaan dalam rangka menyongsong Pemilihan Umum 2024 mendatang.
Dilaog kebangsaan itu digelar Senin (06/11) dengan menghadirkan Dr. Abd. Rauf ketua FKPT Maluku, Hanafi Renwarin Kadiv SDM Provinsi Maluku, Dr. Abidin Wakano ketua ARMC Ambon dan Presidium KAHMI Kota Ambon M. Asrul Pattimahu.
Koordinator Presidium MD Kahmi Kota Ambon, Rully, membuka dialog tersebut menjelaskan, problem yang sering terjadi di kalangan masyarakat bahwa, maraknya pengadopsian informasi yang masih dianggap kurang kurat.
“Masalah radikalisme juga sering menjadi persoalan yang sangat berpengaruh pada proses pemilu. Perlunya adanya kesadaran dari masyarakat untuk tidak memakai pemahaman agamais. Melalui diskusi ini kita kiranya bisa melahirkan formula-formula yang efektif demi keberlangsungan pemilu yang kita idamkan,” ungkap Rully sesaat sebelum kegiatan itu dimulai.
Dalam agenda tersebut, paparan materi pertama disampaikan Dr. Abd. Rauf ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku terkait Internet, Media Digital, Dan Terorisme. Disusul kemudian Hanafi Renwarin Kadiv SDM Provinsi Maluku memaparkan materi Antisipasi Kerawanan Tahapan Pemilu 2024 di provinsi Maluku.
Dr. Abidin Wakano, Ketua ARMC berbagi pengetahuan tentang Segregasi Dalam Politik Identitas kepada para peserta. Perwakilan tuan rumah, MD KAHMI, M. Asrul Pattimahu membahas Tahap Kesadaran Sosial Umat Islam di Indonesia.
Pelaksana Dialog Kebangsaan, Sutrisno Hattapayo kepada Wartawan, Selasa (07/11) mengaku, kegiatan yang digelar pihaknya atas dasar suatu kebutuhan yang perlu dilaksanakan.
“Umumnya kegiatan berjalan sesuai harapan. Karena Rekan Adhit Sella yang memandu dialog sangat piawai memainkan perannya sebagai moderator,” akui Hattapayo.
Dialog itu kata, demi menjaga stabilitas serta menjaga kewarasan nalar pemuda Maluku.
“Kita tahu sendiri, situasional Kamtibmas bukan saja berefek dari lingkungan keseharian kita, melainkan juga bisa timbul akibat pro kontra yang sering muncul di layar kaca media sosial. Perlu memang kajian kajian yang bisa merawat kewarasan intelktual pemuda Maluku yang terhimpun dalam sejumlah organisasi di Maluku melalui kegiatan dialog ini,” akui Hattapayo.
Hattapayo menyatakan, kegiatan Dialog Kebangsaan itu bukan sebatas cerimonial belaka, melainkan targetnya MD KAHMI kota Ambon berupaya menularkan virus baik kepada warga Maluku khususnya Pemuda yang aktif bermedia sosial.
“Virus baik itu berupa hasil dialog yang nantinya akan diaplikasikan di lingkungan dan di media sosial itu sendiri,” pungkasnya. ** CNI-04