Ambon, CakraNEWS.ID– Penjabat Wali Kota, Bodewin M. Wattimena menyatakan dengan volume sampah sebanyak 220 ton/hari.
Untuk itu, kota berjulukan manise ini, perlu sistem pengelolaan daur ulang yang terbarukan.
Hal ini diakui Penjabat Wali Kota dalam Kebaktian Syukur HUT ke-13 Persekutuan Pensiunan GPM, Minggu (5/6/2022) di Gereja Pancaran Kasih- Gunung Nona.
“Dengan volume sampah 220 ton/hari, jika sistem pengelolaan sampah hanya tampung, angkut, dan buang maka dalam beberapa tahun kedepan TPA akan penuh,” akuinya.
Dikatakan, agar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Toisapu tidak cepat penuh, dan menimbulkan masalah dikemudian hari, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon memerlukan investasi berupa pabrik pengelolaan sampah.
“Pemkot berupaya mendatangkan investor yang berkominten untuk pengelolaan sampah, dimana pabrik pengelolaan plastik yang sudah dibangun, dan diharapkan dapat segera beroperasi sehingga nantinya sampah plastik yang dihasilkan rumah tangga maupaun dunia usaha bisa di daur ulang,” ungkapnya.
Selain pengolahan sampah plastik, menurut Wattimena, pihaknya juga tengah menjajaki pembangunan pabrik pengolahan sampah menjadi pupuk kompos.
“Hal ini saya sampaikan untuk menggugah masyarakat sehingga dapat memulai mengelola sampah dari rumah masing – masing,” kata Penjabat.
Diungkapkan Wattimena, salah satu kebijakan prioritas adalah menjadikan Ambon bersih sebagai identitas masyarakat.
“Ambon bersih bukan dambaan pemerintah tapi dambaan dari seluruh masyarakat, karena lingkungan yang bersih dan bebas dari sampah membuat kita dan nyaman,” pungkasnya.*** CNI-04 | MCAMBON