Bula, CakraNEWS.ID- Skrining Pasangan Usia Subur (PUS) dan Calon Pengantin (Catin) merupakan bentuk upaya Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), dalam menekan angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi serta menjadi catatan penting untuk diselesaikan secara bersama.
Dengan menyikapi persoalan tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten SBT kembali menggelar Workshop Pelayanan Skrining Layak Hamil Pasangan Usia Subur (PUS) dan Catin dengan turun langsung melakukan pertemuan bersama PUS yang ada di 22 Puskesmas di Kabupaten SBT.
Untuk diketahui, pelaksanaan kegiatan dimaksud sebagai upaya untuk mencegah terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), serta beragam inovasi di bidang kesehatan yang terus dilakukan salah satunya skrining layak hamil bagi pasangan usia subur.
Tak hanya itu, sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten SBT juga melaksanakan kegiatan yang sama pada sejumlah puskesmas. Dimana, Dinas Kesehatan sendiri turun langsung di 22 puskesmas yang ada di Kabupaten SBT.
Selain itu, pada pelaksanaan workshop skrining bagi pasangan usia subur Dinas Kesehatan SBT melibatkan 22 Puskesmas dan diikuti oleh 220 orang bagi pasangan usia subur di seluruh Puskesmas yang tersebar di Kabupaten SBT.
Samun Rumakabis selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten SBT pada pelaksanaan kegiatan yang digelar berharap agar kiranya pasangan usia subur dan calon pengantin selalu meluangkan waktunya untuk mengunjungi fasilitas yang disediakan. Menurut Dia, untuk mengontrol kondisi kesehatan sebelum hamil termasuk konseling kesehatan umum dan kesehatan reproduksi.
“Harapan saya setelah terlaksananya kegiatan ini cakupan pasangan usia subur dan calon pengantin agar selalu datang ke fasilitas pelayanan kesehatan,” kata Rumakabis penuh harap.
Menurut Rumakabis, bahwa kegiatan workshop ini bertujuan untuk bersama-sama memperbaiki status kesehatan reproduksi perempuan sebelum memasuki masa kehamilan. Salah satu upaya adalah dengan mengembangkan program kementrian Kesehatan skrining layak hamil bagi PUS dan Catin.
“Untuk mempercepat implementasi program, maka nanti perlu dilakukan sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan skrining dipuskesmas, dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman bagi penaggung jawab dan pengelola program” pungkasnya Rumakabis.*** CNI-06/iM