Bodewin : Bangun Kualitas Generasi Muda Melalui Seni dan Budaya
Ambon, CakraNEWD.ID– Penjabat Walikota Ambon, Bodewin. M. Wattimena, menyatakan seni dan budaya memiliki peran penting dalam membentuk kualitas generasi muda. Mereka tidak hanya memperkaya kehidupan kreatif, tetapi juga dapat mengajarkan nilai-nilai, empati dan pemahaman lintas budaya.
“Jadi kita bisa membangun kualitas generasi muda melalui seni dan budaya,” kata Bodewin saat menjadi pembicara di Program Walikota Jumpa Rakyat (Wajar) di Negeri Hatalai, Kecamatan Leitimur Selatan, Rabu, (31/1/2024).
Sektor seni dan budaya yang dimaksud Bodewin adalah dengan membangun sanggar seni. Opsi ini merupakan salah satu dari sekian banyak pilihan yang efektif untuk memperkaya pengalaman generasi muda melalui seni dan budaya. Sanggar memberikan ruang untuk kreativitas, pembelajaran budaya serta pengembangan bakat dan nilai-nilai positif. Dengan demikian, pemerintah dapat berkontribusi pada pembentukan generasi muda yang lebih kreatif, berpengetahuan luas dan memiliki pemahaman yang mendalam terhadap seni dan budaya.
“Itulah salah satu guna dibentuknya sanggar seni dan budaya,” ujar Bodewin.
Berbicara mengenai sanggar, Boedewin mengaku telah mewajibkan seluruh pemerintah desa untuk membangun sanggar karena merupakan langkah proaktif.
Hal ini tidak hanya memperkaya warisan budaya masyarakat, tetapi juga dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan sektor pariwisata pemkot. Dengan melibatkan generasi muda dalam mempertahankan dan mengembangkan tarian khas, pemerintah dapat menciptakan daya tarik budaya yang unik untuk Kota Ambon.
“Soal sanggar inikan, saya sudah wajibkan kepada seluruh desa untuk bentuk sanggar seni budaya dari setahun yang lalu. Tujuannya agar terbentuk generasi muda yang memiliki tarian khas yang bisa mendukung pembangunan Pemkot di sektor pariwisata,” pungkas Bodewin.
Olehnya itu, lanjut Bodewin, Pemkot tetap berkomitmen mendukung Ambon City of Music. Dukungan itu dapat memfokuskan pada beberapa aspek seni budaya diantaranya musik tradisional dan modern, alat musik tradisional, seni tari dan kolaborasi dengan komunitas seni. Untuk mewujudkan ini, pembentukan sanggar seni adalah langkah tepat. Meski begitu, Bodewin memastikan sanggar tersebut mencakup berbagai bentuk seni dan memberikan ruang untuk kolaborasi lintas disiplin.
“Jadi kalau kita mau komitmen mendukung Ambon City of Music, seni budaya yang harus kita tingkatkan karena di bidang seni budaya itu ada musik, alat musik, seni tari dan lain-lain,” tuturnya.
Di sisi lain, Bodewin menegaskan, pendekatan kreatif untuk menciptakan tarian khas yang mencerminkan ciri khas setiap negeri juga merupakan ide yang luar biasa. Dengan melibatkan talenta lokal, pemerintah hanya merespons keanekaragaman budaya, tetapi juga menciptakan karya seni yang otentik dan bermakna bagi masyarakat. Proses kolaboratif ini dapat memperkuat identitas lokal dan mendukung Ambon City of Music secara unik.
“Tidak saja membentuk sanggar tetapi melalui talenta yang kita miliki, bisa ciptakan tarian khas yang menceritakan tentang ciri khas negeri mereka sendiri. Kan tinggal diberikan gerakan lalu beri musik, ya sudah jadi tarian. Jadi kalau peningkatan pariwisata di Kecamatan Leitimur Selatan ada tarian khas Negeri Hatalai, Kilang, Naku dan Ema. Itu yang memperkaya budaya kita di Kota Ambon,” tegasnya.*** CNI-04