Malam itu, langit Kiandarat bersinar tidak hanya oleh gemerlap bintang, tetapi juga oleh nyala obor yang diarak penuh semangat. Anak-anak hingga orang dewasa melangkah bersama, mengiringi takbir yang menggema, menandai datangnya hari kemenangan.(Baim Abdullah Rumadaul)
Bula, CakraNEWS.ID – Malam takbiran Idul Fitri di Kecamatan Kiandarat, Kabupaten Seram Bagian Timur, berlangsung meriah dengan pawai obor yang menyala di sepanjang jalan desa. Tidak hanya obor yang menjadi pusat perhatian, tetapi juga gerobak hias berbentuk joly yang semakin mempercantik perayaan malam bersejarah bagi umat Islam ini.
Di antara riuhnya gema takbir yang menggema di langit malam, ratusan warga dari berbagai desa seperti Negeri Kiandarat dan Desa Artafella berkumpul untuk mengikuti pawai akbar ini. Anak-anak hingga orang dewasa turut serta, mengenakan busana khas dan membawa obor dari bambu yang terang benderang, menciptakan suasana sakral dan penuh kebersamaan.
Lutfi Sukunwatan, salah satu warga Artafella yang ikut dalam pawai, mengungkapkan rasa antusiasmenya terhadap tradisi ini. Kepada media, ia menyebutkan bahwa pawai keliling kampung ini menjadi bagian tak terpisahkan dalam menyambut Idul Fitri setiap tahunnya.
“Ini adalah tradisi yang selalu kami laksanakan setiap malam takbiran. Pawai obor dan gerobak hias ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga bentuk syukur dan kebersamaan warga dalam menyambut hari kemenangan,” ujar Lutfi dengan penuh semangat.
Pawai ini berlangsung dengan tertib dan penuh khidmat. Nyala obor yang berjejer sepanjang jalan desa menciptakan pemandangan yang indah dan memukau. Para pemuda dengan kreativitasnya menghias gerobak berbentuk joly dengan berbagai ornamen islami dan lampu-lampu kecil yang semakin menambah kemeriahan acara.
Salah satu peserta pawai, Rahman Sali, mengaku senang bisa ikut serta dalam perayaan ini. “Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari tradisi ini. Setiap tahun, kami bersama keluarga dan teman-teman selalu ikut serta, dan ini menjadi momen yang paling dinanti,” tuturnya.
Senada dengan Lutfi, Sahabudin Rumadaul, salah satu warga desa Negeri Kiandarat, menyebutkan pelaksanaan pawai obor ini sebagai bentuk kecintaan umat Islam setempat.
Dikatakan pria yang akrab disapa Bang Dino itu, takbir keliling dan pawai obor ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur menyambut hari kemenangan dan juga sebagai syiar Islam.
“Tujuan kegiatan ini kita laksanakan untuk menyambut hari raya Idul Fitri dengan kemenangan dan penuh keberkahan. Ini sekaligus syiar Islam dan memupuk rasa kebersamaan serta kekompakan warga di Negeri Adat Kiandarat,” kata Rumadaul.
Rumadaul juga menambahkan, takbir keliling ini juga menjadi sarana silaturahmi warga di Bumi Kiandarat.
Ia berharap, tradisi ini bisa terus dilestarikan, karena banyak sekali nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya.
Perayaan ini tidak hanya menjadi ajang kebersamaan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat. Tradisi pawai obor dan gerobak hias ini telah berlangsung selama bertahun-tahun dan diharapkan akan terus lestari sebagai bagian dari identitas budaya Islam di Kecamatan Kiandarat.
Pawai yang berlangsung dengan khidmat di wilayah tersebut selain dengan obor dan gerobak hias, peserta pawai juga mengibarkan bendera merah putih sebagai bentuk nasionalisme dan cinta kepada tanah pusaka Indonesia. Kemeriahan ini menjadi bukti kecintaan serta sejarah peradaban Islam yang patut dilestarikan di Bumi Adat Kiandarat.
Puncak perayaan Idul Fitri di beberapa wilayah setempat akan dilaksanakan pada Minggu (30/03/2025) pagi, di mana masyarakat akan berkumpul untuk melaksanakan salat Id bersama. Dengan penuh kebersamaan, mereka akan merayakan hari kemenangan ini dengan hati yang bersih dan penuh sukacita.***CNI-06