Jakarta,CakraNEWS.ID- Bincang kebangsaan terkait kebijakan Polri, diutarakan, tiga perwakilan Komisi Kepolisian Nasional (KOMPOLNAS), Irjen Pol (Purn), Drs Pudji Hartanto Iskandar,MM, Dr Albertus Wahyuruhdanto, M.Si dan H. Mohammad Dawam SH.I,MH, saat berdiskusi bersama Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Dr. H. Jaziilul Fawaaid,pada Jumat (13/11/ 2020).
Selaku Wakil Ketua MPR RI,besutan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dr. H. Jaziilul Fawaaid berharap Kompolnas dapat ikut serta dalam pembangunan manusia Polri dengan mengedepankan spirit keagamaan.
“Selaku Wakil MPR RI, saya berharap ada kebijakan khusus pendaftaran Polisi dari unsur Santri yang diseleksi secara khusus dan mandiri. Tentu juga harus memenuhi kriteria yang sesuai kebutuhan berbangsa,”ucap Dr. H. Jaziilul Fawaaid
Meresponi masukan dari Wakil Ketua MPR RI, selaku ketua tim pemandu Kompolnas, Pudji Hartanto, berharap peran dan wewenang Kompolnas yang banyak menerima aduan masyarakat kedepan lebih mendapat kepercayaan masyarakat lebih luas.
Senada dengan itu, Gus Dawam, panggilan Mohammad Dawam, berharap pertemuan tersebut tidak hanya pertemuan yang tidak berkelanjutan namun mencoba menggali sisi-sisi kerjasama antar lembaga terkait.
Dawan juga mengapresiasi, gagasan Kyai Jazilul Fawaaid yang mencoba membangun kerjasama kepada semua pihak dalam program Indonesia mengaji.
“Diharapkan program ini bisa memicu spirit keagamaan kedalam fungsi kenegaraan tanpa menyinggung antar umat beragama. Sebab hal ini pun tidak diskrikinanatif, sebab memang agama non muslimpun bisa melakukan hal yang sama untuk sama-sama membangun Indonesia dengan spirit keagamaan. Hal ini adalah bentuk bagian revolusi mental yang digagas Pak Jokowi sekaligu mensyukuri syiar yang positif,”tutur Gus Dawam.
Dawan mengatakan, lebih pada itu Kompolnas diharapkan bisa melakukan peran-peran penting dengam melakukan kerjasama ke berbagai pihak.
“Tema terkait rencana Perubahan Perpres, Kompolnas juga tidak luput menjadi topik bahasan yang menarik menjelang Sholat Jumat. Lebih dari pada itu dalam hal fungsi pengawasan fungsional Polri maupun pogram-program lain yang bisa dikembangkan sebagai spirit yang bisa diterapkan menjadi kebijakan dan berorientasi pada pembangunan akhlak dan etika bangsa,”tutur Gus Dawam. (CNI-01)
