Sebut Gagal Pimpin BKPRMI, Suaib Pattimura Seperti Menampar Wajahnya Sendiri
Ambon, CakraNEWS.ID- Menyebut Ketua Wilayah (Ketwil), Ilham Sipahutar gagal pimpin BKPRMI Maluku, Eks Pengurus Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) wilayah Maluku, Suaib Pattimura disebut seperti menampar wajahnya sendiri.
“Yang gagal siapa, sebenarnya ia sedang membicarakan dirinya sendiri, seperti menepuk air kepercik muka sendiri, “ begitu dikatakan Dirwil LPPDSDM BKPRMI Maluku.
Febri Wally menanggapi tudingan absurd Suaib seperti dimuat pada salah satu media lokal, Minggu 24 Juli 2022 dan beredar dibeberapa Media Sosial.
Suaib sendiri kata Febri, sudah dinyatakan keluar dari kepengurusan BKPRMI melalui Keputusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia Nomor : 656-A/SK/BKPRMI/IV/2022 Tentang Pengesahan Hasil Reshuffle Kepengurusan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPW BKPRMI) Provinsi Maluku Masa Bakti 2020-2024, ditandatangani tertanggal 30 April 2022.
“Buktinya, dia (Suaib) dinon-aktifkan dari kepengurusan BKPRMI wilayah Maluku, karena ada kesalahan fatal yang ia lakukan, hal ini sesuai dengan Pasal 43 ART BKPRMI. Artinya dia yang gagal, “ kata Febri dalam rilisnya yang diterima media ini, Rabu (26/07/2022).
Dikatakan, karena sudah dinon-aktifkan sebagai pengurus yang bersangkutan tidak diperkenankan menamakan diri sebagai Direktur LPPTKA BKPRMI Maluku termasuk saat menyampaikan tudingannya terhadap personal Ketua Umum Wilayah di media.
Menurutnya, Suaib dalam tudingannya itu dinilai sarat fitnah dan dendam, karena tudingannya lebih pada menyerang sisi pribadi orang, dia lupa berbagai kebaikan yang diterimanya. Itu lantaran yang bersangkutan sudah dinon-aktifkan sebagai pengurus BKPRMI Wilayah Maluku.
“ Pernyataannya itu kan lebih pada menyerang pribadi orang, itu menandakan yang bersangkutan punya dendam pribadi, dan itu bentuk akumulasi karena sakit hati, “ kata Febri.
Penon-aktifan Suaib sebagai pengurus, kata Febri bukan tanpa alasan, tentu setelah melalui sejumlah temuan kesalahan cukup fatal dan terbukti sangat mencoreng nama baik organisasi.
Salah satunya, perbuatan bertentangan dengan AD/ART organisasi itu berupa melakukan pungutan ke beberapa orang tua santri yang menjadi Peserta di ajang FASI yang berlangsung di Palembang kemarin.
Namun uang itu tidak dipergunakan untuk kebutuhan para kontingen malah masuk ke kantong pribadi.
“Jadi tudingan dia ke Ketwil seolah makan uang itu sebenarnya ia sedang membuka aibnya sendiri, kita punya bukti itu kuat, tentu masih banyak kesalahan fatal lainya yang ia lakukan, yang tidak bisa diumbar di publik, karena itu aib Suaeb sendiri, “ beber Febri.
Menurutnya, tudingan yang dialamatkan kepada Ketwil terkait penyalahgunaan kewenangan merupakan bentuk pembohongan publik. Termasuk tudingannya menggelapkan keuangan organisasi.
Kata Febri, jika merasa ia tidak bersalah atau merasa tidak melakukan sekian banyak kesalahan fatal mestinya ia dapat mempertanggungjawabkan semua yang dilakukan itu dihadapan pengurus, namun nyatanya sejumlah kesalahan fatal yang dilakukannya tak dapat ia pertanggunjawabkan dan lebih memilih mangkir dan memilih menghindarinya.
“Jadi berbagai kebohongan yang disampaikan yang bersangkutan itu tak lebih dari buah akumulasi kekecewaan yang dikemas seolah dia dipihak yang benar tetapi sesungguhnya publik tahu bahwa ia sedang berusahan menutupi aibnya sendiri,“ tandasnya.
Sementara itu Ketua VI BKPRMI Maluku yang membidangi LBHA BKPRMI, Fatma Toisuta., SH., M.Kn, mengingatkan Suaib atas konsekuensi hukum, bagi Pengurus yang telah diresuffle boleh melakukan pembelaan diri dalam Muswil berikut sesuai tuntunan AD ART BKPRMI.
Menurutnya bahwa organisasi BKPRMI bukanlah organisasi yang punya APBD/APBN, atau saat ini kaderisasi dimana ada jejaring Alumni yang kuat dalam pembiayaan program – program kerja Organisasi, sehingga dengan berbagai kegiatan BKPRMI hingga saat ini mustahil dilakukan, dimana konsolidasi organisasi di 11 Kab/ Kota, Kecamatan, Desa bahkan sampai ke Remaja Masjid hingga berbagai kegiatan Nasional yang diikuti, termasuk kaderisasi LMD sesuai AD ART berjalan dengan baik. Dan tidak ada kegiatan fiktif, semua kegiatan berjalan dengan baik, bagaimana kreatifitas manajemen pengelolaan keuangan organisasi.
“Saya rasa itu kelebihan Ketwil bersama Pengurus saat ini, jika tidak maka BKPRMI akan mati suri kembali, karena tidak punya pos kemandirian organisasi, bahkan ini menjadi masalah dan tantangan beberapa Ormas maupun organisasi kepemudaan yang ada saat ini, dimana sebagian hanya mengharapkan bantuan Pemerintah baru bisa berjalan program – programnya,“ jelasnya.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah BKPRMI Maluku, Dr Ruslan Tawary, menanggapi tudingan itu dengan melihat kondisi BKPRMI jauh mengalami perubahan dari sebelumnya.
“Saya rasa public tidak bisa dibohongi, BKPRMI dahulu dan saat ini jauh lebih baik, benar – benar dirasakan ummat, bahkan seksi kata sebagian aktifis, itu semua dibawah keberhasilan kepemimpinan Adinda Ilham, yang juga mantan Ketua HMI, Hipmi dan KNPI ini,“ ungkapnya.
Menurutnya, yang berbeda dari kepengurusan BKPRMI kali ini dalam hal komunikasi dengan semua pihak cukup berjalan dengan baik, dengan jejaring local maupun nasional yang dimilikinya, bahkan DPP BKPRMI memberikan Award sebagai BKPRMI Terbaik Se-Indonesia pada Puncak Milad BKPRMI Tahun lalu.
“ Saya menyarankan Pengurus BKPRMI Maluku focus kerja dan program saja, karena di organisasi ini tidak digaji, dan saya mengajak semua pihak untuk memberikan dukungannya, terkadang kita lebih suka menghakimi, lupa berbagai kebaikan dan manfaat yang ada, “ pesannya.*** CNI-02