Maluku,CakraNEWS.ID- Menyikapi persoalan konflik sosial antara kompleks Yarlear dan Banda Eli di Kota Tual yang sudah kondusif, tiga raja diantaranya Raja Dullah, Raja Maur dan Raja Banda Eli bersama para tokoh adat, menggelar pertemuan di rumah Raja Kota Tual, Kamis (9/2/2023).
Pertemuan yang dilakukan untuk membicarakan perdamaian sekaligus permintaan maaf kepada Rat Tuvle/Raja Tual, Jafar Tamher selaku pemegang kekuasaan di kota Tual, ini dihadiri Rat Baldu/Raja Dullah, Bayan Renuat, Rat Maur Ohoiwut/Raja Maur, Leofol Rahail, dan Raja Banda Eli, Alimuddin Latar.
Pertemuan dilakukan secara adat. Prosesi adat yang dilakukan adalah penyampaian permohonan maaf dari Raja Banda Eli kepada Raja Tual karena warganya telah terlibat dalam konflik sosial tersebut.
“Kami menyampaikan terima kasih atas etikat baik yang dilakukan oleh elemen Raja dalam menyikapi persoalan ini,” kata Raja Tual, Jafar Tamher.
Menurutnya, pertemuan secara adat hari ini memang sudah seharusnya dilakukan dan menjadi tanggung jawab bersama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi.
“Perdamaian butuh peran aktif para tokoh adat, demi Tanah Kei yang aman dan damai,” katanya.
Untuk diketahui, demi menjaga marwah dari pada seremoni adat yang telah berlangsung, juga dilakukan pengikatan gelang emas kepada Raja Dullah secara simbolis agar menyatukan kembali hubungan adat Raja dan masyarakat yang bermasalah atau sebagai bentuk menyatukan persaudaraan.*CNI-01