Ambon, CakraNEWS.ID– Rumah Inspirasi dan Literasi menanggapi statemen kordinator Pemantau Pemilu LS Vinus Seram Bagian Barat (SBB) terkait adanya dugaan Bawaslu Merusak Integritas Pemilu.
Tanggapan itu langsung disampaikan Fahrul Kaisuku kepada wartawan di Piru, Kamis (27/11).
Fahrul menyangkan lembaga yang memegang mandat pemantau langsung dari Bawaslu RI dengan cerobohnya memberikan statemen menjatuhkan mitranya sendiri.
Fahrul mengendus, statemen yang disampaikan kordinasi Ls Vinus SBB berbauh kepentingan politik. Sehingga, narasi yang dirilis media penuh emosional.
“Mestinya LS Vinus SBB melakukan cek dan ricek sebelum menyampaikan statemen. Bawaslu SBB jauh sebelum pentahapan dimulai sudah melakukan verifikasi yang cukup rumit serta menguras tenaga dan pikiran jajaran Bawaslu SBB. Semua yang diputuskan sudah berdasar pertimbangan yang matang dan analisa hasil ujian dalam pentahapan,” ungkap Fahrul tegas.
Perihal objek masalah terpilihnya Panwascam kecamatan Huamual yang digaungkan LS Vinus, Fahrul menyatakan, hal itu sudah diselesaikan berdasar aturan atau prosedural.
Fahrul menyatakan, berdasar hasil penelusuran pihaknya, ternyata, nama Abd Kadir Luhulima dicatut dalam Sipol tanpa sepengetahuan dirinya.
Hal itu kata Fahrul, diketahui setelah dirinya berniat mencalomkan diri menjadi Panwascam di kecamatan Huamual.
Sehingga, jauh sebelum pentahapan itu dimulai, Abd Kadir Luhulima sudah melakukan aduan atas pencatutan nama tersebut di DPD PAN SBB.
Aduan Itu kemudian ditanggapi baik oleh ketua PAN SBB, Yanto Samanery dengan menerbitkan surat Klarifikasi Tanggapan Masyarakat dengan nomor 8106 tertanggal 07 Oktober 2022 kepada Ketua Bawaslu SBB untuk melengkapi administrasi pencalonan yang bersangkutan.
“Dari keterangan per ketarangan yang didapat, sudah tentu, tudingan kinerja Bawaslu SBB yang dilontarkan LS Vinus SBB tidak berdasar dan terkesan menyerang mitranya sendiri.”
“Kembali kami ingin tegaskan, jika hendak menjadi pemantau, jadilah pemantau yang benar. Lepas jubah politik dan kepetingan agar tidak terkesan membawa misi yang bertolak belakang dengan visi lembaga itu. Kiranya juga, harus dievaluasi,” tambah Fahrul menegaskan.
Untuk diketahui, Rumah Inspirasi dan Literasi merupakan salah satu wadah edukasi masyarakat yang berbasis LSM di Maluku.
Wadah yang dipimpinan Fahrul Kaisuku itu sudah ada sejak tahun 2014 dan disahkan sejak awal tahun 2019 oleh Notaris.
Selain melakukan agenda edukasi melalui focus group diskusi dan kelompok kajian, lembaga itu pun sudah mendirikan perpustakaan untuk masyarakat di negeri Iha dan Kulur.
Rumah Inspirasi bukan saja bergerak di wilayah edukasi dan kepustakaan, namun meramba ke wilayah sosial kemasyarakatan untuk masyarakat Maluku.***CNI-03