Jakarta,CakraNEWS.ID-Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Gugus Tugas Pemuka Agama BNPT RI, Forum Koordonasi Pencegahan Terorisme (FKPT), Duta Damai Dunia Maya BNPT RI di Kantor Pusat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Agenda akhir tahun BNPT RI itu dipusatkan di Jalan Anuar, Sukahati Kecamatan Citeurup, Bogor, Jawa Barat, pada Senin-Kamis (26-29/12/2022).
Delegasi dari FKPT Maluku diantaranya Ketua FKPT Maluku, Dr. Abd. Rauf M.Ag, Sekretaris FKPT, M. Syukur Assel, Bendahara FKPT Ruslan Basry, Kabid Penilitian Dr. Saidin Ernas dan Stagas Dr. Roswati Nurdin.
Selain Maluku, Program BNPT tahun anggaran 2022 itu juga mengundang Pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) 34 Provinsi se Indonesia, Satgas Pemuka Agama BNPT RI, dan Duta Damai Dunia Maya BNPT RI yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Kepala BNPT Komjen. Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, M.H., dalam sambutannya mengatakan BNPT memiliki mandat untuk melakukan pencegahan, sehingga kita perlu bersama sama berkolaborasi dengan semangat pentahelix .
“Mari kita bersama-sama membangun usaha kolektif untuk mencegah radikalisme terorisme berbasis kekerasan di negeri ini,” terangnya.
Boy menerangkan bahwa perang melawan virus radikalisme terorisme harus terus digalakkan, jangan kita beri ruang virus-virus tersebut bersemayam di hati sanubari kita.
“Tidak boleh ada ruang bagi terorisme di Indonesia, kita harus berjuang bersama agar paham radikalis terorisme tidak sampai masuk di sanubari hati seseorang,” tegasnya.
era disrusi, lanjutnya, kita harus perkuat dalam menyebarkan narasi kedamaian. FKPT Se-Indonesia, Duta Damai dan Satgas Pemuka Agama turut memiliki peran yang signifikan untuk senantiasa mewarnai dunia maya dengan nilai-nilai toleran dan moderat, menghargai perbedaan, mencintai kedamaian
Boy secara resmi membuka acara dan mengucapkan terimakasih kepada semuanya yang hadir dalam acara Rakornas di tahun ini, ia berharap semoga Allah meridhoi acara ini dan berharap bangsa Indonesia menjadi negara Baldatun Toyyibatun wa rabun Gafur.*** CNI-02