Jakarta,CakraNEWS.ID- Pengungkapan kasus terorisme di Indonesia pasca insiden penusukkan yang di alami oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, saat berkunjung ke Pandeglang, Banten beberapa hari kemarin, dilakukan oleh Detasemen Khusus ( DENSUS) Anti Teror 88 Polri dengan berhasil melakukan penangkapan kepada 22 tersangka terduga teroris.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, yang ditemui Wartawan usai Live di acara Primetime Metro TV, Selasa (15/10/2019) mengatakan, dari 22 teroris yang berhasil di bekuk oleh tim Densus 88 Anti Teror Polri, ada salah satu teroris berinisial S alias Jack Sparrow yang berniat melakukan amaliyah di Papua. Jack Sparrow dibekuk di Sulawesi Utara pada 11 Oktober 2019. Dia diduga terlibat dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
“Keterlibatannya bergabung dengan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Rencana jihad di Papua,”ungkap Karo Penmas Divhumas Polri
Jenderal bintang satu itu menyebutkan, Jack Sparrow memiliki keahlian membuat bom. Selain dia, satu terduga teroris berinisial A juga ditangkap terkait keterlibatan dengan kelompok MIT di Sulawesi Tengah pada 13 Oktober 2019.
“Keterlibatan terduga teroris berinisial A, terlibat dalam bom bunuh diri atas perintah Ali Kalora. A juga di berikan beberapa bahan baku untuk merakit bom seperti aseton, pupuk. Selain itu barang bukti lainyya adalah ada dua sajam, KTP, uang, ATM. Di sini, disiapkan 10 bom dari pipa besi oleh tersangka tersebut,”jelas Karo Penmas Divhumas Polri.
Dikatakannya, tiga diantara 22 teroris yang ditangkap,merupakan terduga teroris yang saling terkait dalam aksi penusukkan Menko Polhukam. Mereka adalah Syahrial Alamsyah alias Abu Rara, FA istri dari Abu Rara dan seorang perempuan berinisial RA di Banten.
“Polri melakukan langkah mitigasi secara maksimal, agar kelompok tidak melakukan aksi amaliyah aksi teror,” Pungkasnya. (CNI-01)