Masohi, Malteng– Ny Wa Yani (48) warga masyadakat RT 01 Dusun Haruo Negeri Rutah kecamatan Amahai kabupaten Maluku Tengah yang menderita pengakit tumor ganas sejak dua tahun kini tidak berdaya dan hanya memasrahkan diri kepada sang pencipta.
Tumor ganas yang di derita Ny. Wa Yani, meliputi bagian pipi kiri, bagian kepala, belakang telinga sebelah kiri dan juga bagian pinggul kiri membuatnya semakin lemas dan tidak bisa untuk beraktifitas seperti ibu rumah tangga lainnya.
Kendati demikian, keterangan yang berhasil di himpun Cakra News.Id, Jumat (26/10/2018) dari La Sara (49 tahun) yang adalah suami Wa Yani menceritakan kalau penderitaan yang di alami ibu 8 anak ini sejak tahun 2016 lalu.
“Awalnya ada benjolan yang timbul di dinding bagian dalam pipi istri saya antara gerahang gigi atas dan gerahang gigi bawah namun kami sendiri tidak menngangka kalau itu penyakit tumor. Setelah benjolan itu muncul, istri saya hanya menggunakan obat yang di minum untuk penyembuhan saja alhasil benjolan tersebut tidak sembuh melainkan akang semakain membesar pada bagian pipi kiri istri saya sampai saat ini,” ucap sang suami.
Dalam perjalanan penyakit tersebut semakin membesar membuat sang istri semakin merasa sakit dan sering merasa nyeri pada bagian pipi.
“Namun dalam beberapa bulan lalu juga mulai bermunculan benjolan baru pada bagian kepala, bagian belakang telinga bahkan juga pinggul sehingga istri saya Wa Yani semakin merasa kesakitan. Akibat kesakitan itu saya (La Sara) mengajak sang istri untuk memeriksa di RSUD Masohi. Ya, setelah kami ke RSUD Masohi pada bulan Juni 2018 lalu, istri saya langsung di periksa oleh dr. Syarif.Dari hasil pemeriksaan dr. Syarif tersebut ungkap La Sara kalau sang dokter menyampaikan kalau itu pengakit yang di derita istri saya adalah penyakit tumor,”ungkap Wa Yani
Namun untuk perawataan yang intensif harusnya ibu Wa Yani di rujuk ke Rumah Sakit Wahidin Makasar agar bisa di operasi pengangkatan penyakit tumor tersebut.
Kendati demikian setelah mendengar penjelasan dr. Syarif maka sebagai suami ,dirinya berkomitmen dengan sang istrinya untuk pergi mencari penyebuhan dari tenaga medis di Kota Makasar,Provinsi Sulawesi Tengah.
“Pada bulan september 2018 lalu saya bersama salah satu anak kami akan membawa istri saya ke Makasar dengan menggunakan surat rujukan dari RSUD masohi guna mendapat perawatan intensif.
Alhasil setelah kami tiba di rumah sakit Wahidin Makasar, istri saya Ny. Wa Yani ini langsung di tangani oleh salah satu dokter ahli penyakit dalam yaitu dr. Arya Sasenah.
“Setelah istri saya di periksa, dokter Arya langsung menyatakan kalau penyakit yang di derita istri saya ini tidak bisa di operasi. Alasan dokter kalau tidak bisa di operasi karena benjolan yang di derita sang istri bukan penyakit melainkan hanya segumpal darah. Kami sebagai orang yang buta tentang kesehatan, akhirnya saya bersama sang istri dan anak kami akan bergegas kembali ke masohi,”ucapnya dengan Wajah Kesedihan.
Namun pada sekitar tanggal 20 Oktober 2018 kemarin ucap La Sara kalau sang istri merasa peradangan yang semakin kuat dan sakit pada sekucur tubuhmembuag dirinya (Wa Yani) harus di opname selama tiga hari di RSUD Masohi.
Anehnya kalau hasil pemeriksaan yang di lakukan eh dr. Syarif, dirinya mengatakan kalau penyakit itu adalah tumor ganas yang di derita oleh istri saya.
“Apa mau di kata, kami merupakan orang kecil tidak memiliki banyak uang untuk melakukan perawatan intensif demi kesembuhan istri saya sehingga kami saat ini hanya bisa berpasrah menanti mujizat Tuhan sebagai sang pencipta untuk kesembuhan istri saya,” terang La Sara. (CNI-01)