Ambon, CakraNEWS.ID– Warga Muhammadiyah Ambon melaksanakan sholat Idul Adha (Ied) 1445 Hijriyah di pelataran perguruan Muhammadiyah Ambon, Maluku.
Wilayah tersebut diketahui sebagai salah satu pusat pendidikan dan Amal usaha Muhammadiyah.
Sholat Ied di mulai pukul 07.15 WIT. Bertindak sebagai Khotib khutbah sholat Idul Kurban itu, Drs. Hj. A Latua. Sedangkan bertindak sebagai Imam, Jusup Irfan Abdurrahman Khouw, (Senin,17/06/24).
Dalam khutbahnya, Drs. Hj. Latua, mengajak jamaah untuk tidak bosan bosannya melangitkan puji dan syukur atas karunia serta nikmat Allah Tuhan yang Maha Besar.
“Alhamdulillah, baru saja kita laksanakan ruku dan sujud sebagai manifestasi taqwa dan syukur kita kepada Allah SWT. Kita bertakbir, bertahlil dan bertahmid, mengagungkan, memuja dan memuji asma Allah, kita syiarkan keagungan-nya dan kita syukuri nikmatnya,” ungkap Latua
Latua mengajak jamaah untuk berzholawat dan serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW para sahabat dan keluarga-nya.
Dalam khutbahnya, diakui, jutaan umat Islam dari pelosok dunia telah berkumpul ditanah suci Mekkah melaksanakan ibadah haji, mereka sambut dengan panggilan Allah dengan ucapan talbiyah.
Kami penuhi panggilan-mu wahai Allah, kami penuhi panggilan-mu, kami datang memenuhi panggilan-mu ya Allah, tiada Serikat dan sekutu bagimu, segala puji dan sanjungan hanya tertuju kepada-Mu, pantang bagi kami muslimin mengemis dan menjual diri, serta aqidah kepada orang-orang, yang engkau beri sedikit kekuasaan kepada mereka, sekedar ikut menikmati kenikmatan-Mu, tiada serikat dan sekutu bagi-Mu ya Allah
Ibadah haji yang dikerjakan adalah simbol penyerahan Muslim kepada Allah artinya, manusia muslim jika telah sampai perintah kepadanya melalui Rasul-nya, ia tetap samina waatona tanpa alternatif apapun atas perintah Allah dan Rasul-nya, tidak hanya harta yang mereka sisipkan untuk kepentingan agama Allah bahkan jiwa dan raga selalu siap untuk di korbankan demi syiar islam, hatinya terbina untuk senantiasa menjaga kesucian agama islam, perilakunya senantiasa terpelihara dari segala perbuatan mungkar dan maksiat, itulah haji mabrur, yang oleh Rasulullah SAW
“Khutbah pada sholat Ied 1445 H tak lain hanyalah kita sama-sama merenungkan perjalanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Alaihi salam.”
Nabi Ibrahim Alaihi salam, terkenal dengan sebutan Abul Anbiyah atau juga bapak Tauhid. Ia hidup di zaman seorang penguasa zhalim (namrud), ayahnya (Aazar) adalah seorang seniman pembuat patung-patung berhala yang dipuja kaumnya.
Setelah itu dia diangkat menjadi Rasul, Ibrahim Alaihi salam mengajak kaumnya meninggalkan pola keyakinan syirik yang amat berbahaya itu. Ia mengajak kaumnya dan penguasa saat itu, untuk menganut faham tauhid, tanpa ragu sedikitpun.
Ibrahim Alaihi salam mengoreksi kekeliruan dan kesesatan ayahnya dan kaumnya, sebagaimana dijelaskan dalam Alquran surat al-an’am ayat 74
Ibrahim alaihi salam, menjadikan tauhid adalah landasan utama membangun negri yang aman dan bermartabat. Nabi Ibrahim Alaihi salam menyadari betul hal ini, setelah mengalami berbagai pengalaman selama puluhan tahun dalam menyampaikan risalah tauhid di tengah-tengah masyarakat. Ibrahim Alaihi salam melihat betapa rusak dan kacaunya negri, dan pemerintahan, yang dibangun diatas hawa nafsu kekuasaan dan syahwat dunia lainnya, sehingga hawa nafsu tersebut menjadi tuhan yang disembah dan diagungkan.
“Mengakhiri khutbah ini, marilah kita berdoa dengan meluruskan niat, menundukan hati, semoga Allah SWT menerima doa hambanya, yang saat ini melaksanakan ibadah hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah,” pungkasnya.*** CNI-04